Blog Details

e-Bekoh: PKM Penguatan Tata Kelola Kawasan Mangrove Berbasis TIK Desa Branta Tinggi

Desa Branta Tinggi, Kabupaten Pamekasan 18-12-2024 — Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk e-Bekoh: Penguatan Tata Kelola Kawasan Mangrove Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah sukses dilaksanakan di Desa Branta Tinggi. Program ini mengadopsi pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) untuk meningkatkan pengelolaan kawasan mangrove secara berkelanjutan. Acara ini dihadiri oleh masyarakat desa, perangkat desa, dan pemangku kepentingan lainnya, serta dibuka langsung oleh Kepala Desa Branta Tinggi.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Branta Tinggi menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim penggerak program e-Bekoh yang telah menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk pengelolaan mangrove di desa kami. Harapan kami, program ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya. Sambutan ini juga didukung oleh jajaran aparatur desa yang turut hadir, menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung pengembangan kawasan mangrove.

Acara ini menghadirkan tiga pemateri utama yang menyampaikan materi penting terkait strategi dan tata kelola mangrove berbasis TIK. Dr. Endang Triwahyurini, S.Pi, M.Agr, dalam paparannya yang berjudul Strategi Pengelolaan e-Mangrove berbasis Asset-Based Community Development (ABCD), menekankan pentingnya mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi yang dimiliki masyarakat setempat sebagai modal utama dalam pengelolaan kawasan mangrove. Ia juga menjelaskan bagaimana pendekatan ABCD dapat menjadi solusi strategis dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove.

Sementara itu, Ivana Yudhisari, ST, S.Kom, memaparkan manfaat teknologi dalam pengelolaan kawasan mangrove melalui topik Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Mangrove dengan Tata Kelola berbasis TIK. Ia menunjukkan bagaimana implementasi sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan, mulai dari pemantauan, pelaporan, hingga perencanaan pengelolaan berbasis data. Materi ini diperkuat oleh Aang Kisnu Darmawan, ST, MM, yang menyampaikan Urgensi Sistem Informasi e-Mangrove untuk Efisiensi Pengelolaan Mangrove. Ia menyoroti pentingnya pengembangan sistem informasi yang terintegrasi, yang tidak hanya membantu pengelola mangrove tetapi juga memberikan akses informasi kepada masyarakat umum untuk mendukung edukasi dan wisata mangrove.

Program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengelolaan kawasan mangrove di Desa Branta Tinggi. Dengan memanfaatkan pendekatan ABCD dan dukungan TIK, masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya alam mereka. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan akademisi menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan pelatihan lanjutan bagi masyarakat untuk memperdalam pemahaman mereka tentang penggunaan sistem informasi e-Mangrove.

Acara e-Bekoh ini tidak hanya menjadi langkah awal menuju tata kelola mangrove yang lebih baik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam pengelolaan sumber daya alam mereka. Dengan adanya e-Bekoh, Desa Branta Tinggi diharapkan dapat menjadi percontohan bagi pengelolaan kawasan mangrove berbasis TIK di tingkat nasional. Semua pihak yang terlibat berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih luas.